Qualcomm, MediaTek, dan Spreadtrum tercatat masih tetap menjadi tiga produsen chipset smartphone teratas pada tahun ini. Ketiganya memiliki pangsa pasar yang berbeda dan berhasil menjadi penguasa di segmen yang disasarnya.
Pada urutan pertama ada Qualcomm yang sukses memimpin di pasar kelas atas. Sedangkan pada urutan kedua diduduki oleh MediaTek sebagai penguasa di pasar kelas menengah. Di bawahnya ada Spreadtrum yang berhasil memasarkan chipset di kelas low-end dengan solusi hemat biaya.
Sebenarnya MediaTek sempat ikut berkompetisi di pasar chipset kelas atas. Namun, satu tahun terakhir mereka mundur atau sengaja melakukan penundaan pengembangan chipset yang mendukung konektivitas Cat. 10. Dampaknya, margin kotor perusahaan turun hingga ke level 35 persen dari 50 persen.
Sejak saat itulah, Qualcomm telah berhasil merebut banyak klien MediaTek, termasuk OPPO, Vivo, Xiaomi, dan Meizu. Perlu diketahui, selama ini Meizu melengkapi lebih dari 90 persen perangkat smartphone yang dikembangkannya dengan chipset racikan MediaTek.
Apakah MediaTek akan selamanya begitu? Rupanya tidak! Kabar terbaru, MediaTek siap kembali bertarung di industri chipset kelas atas dengan merilis Helio X30 yang punya fabrikasi 10 nm serta jajaran chipset baru yang dibuat dengan proses 12 nm.
Kabar lainnya, MediaTek juga bakal mengembangkan chipset yang secara khusus dibutuhkan oleh perangkat voice assistant. Hal ini juga bertujuan untuk mendongkrak kinerja perusahaan dan MediaTek sepertinya telah melihat keuntungan yang bisa diraih, pasalnya teknologi voice assistant sedang naik daun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar